Surga Pulau Pamalikan di Kalimantan Selatan
Surga Pulau Pamalikan di Kalimantan Selatan, tepatnya di Kabupaten Kotabaru, Kecamatan Pulau Sembilan
Kalimantana
---
Kecamatan Pulau Sembilan sendiri memiliki luas wilayah 4,76 kilometer persegi, dengan ibu kota Marabatuan. Untuk sampai di kecamatan ini, Anda bisa berlayar naik kapal perintis dari Kotabaru.
Surga Pulau Pamalikan di Kalimantan Selatan
Pamalikan dalam bahasa Mandar artinya adalah hanyut. Menurut warga suku Mandar Kotabaru, nama Pulau Pamalikan tak lepas dari cerita bahwa pulau ini terlepas dari induknya yaitu Matasiri dan jauh dari lokasi pemukiman penduduk.
"Pulau Pamalikan menyimpan potensi wisata yang menakjubkan, di antaranya menjadi tempat berkembangbiaknya beberapa jenis penyu," kata anggota Komisi III DPRD Kotabaru, Ihtiar Samsul Alam, dikutip Kompas.
Sebenarnya, Pulau Pamalikan bisa jadi tempat wisata sekaligus tempat pelestarian penyu termasuk dalam kelompok binatang dilindungi. Hanya saja, dibutuhkan usaha agar populasi penyu di pulau itu tetap terjaga.
Pulau Pamalikan memang menjadi tempat untuk melihat penyu-penyu. Pantainya memiliki hamparan pasir putih di sisi timur dan barat pulau. Di pulau ini, ada tempat untuk penyu bertelur dan dipisahkan oleh vegetasi pantai, seperti pandan laut, waru laut, kirinyuh, ketapang, kepuh, dan kangkung laut.
Menurut Didit Eko Prasetiyo, Kepala Satuan Kerja Banjarmasin Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL), ada dua jenis penyu di perairan Pulau Sembilan, yakni penyu hijau dan penyu sisik.
Penyu hijau bisa mengeluarkan 100-150 butir telur sekali bertelur sehingga perlu waktu berjam-jam. Sayangnya, kedua penyu yang hidup di sini memiliki satu kesamaan, yaitu terancam punah.
"Untuk menjaga kelestariannya, kami mengajak masyarakat memanfaatkan penyu secara lestari atau berkelanjutan, yakni dengan menjadikannya sebagai wisata bahari," ajak Didit.
Tak hanya penyu, di vegetasi Pantai Pamalikan kita juga bisa menjumpai beberapa jenis burung, antara lain pergam laut, camar, dan walet laut. Bila berminat berenang atau menyelam, Anda pun dapat melihat hamparan terumbu karang di balik jernihnya air laut.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kotabaru memang memiliki keinginan untuk mengembangkan beberapa pulau kecil di Kotabaru sebagai tujuan wisata bahari, namun hanya jadi tempat wisata terbatas agar tak mengusik para penyu.
"Pulau Pamalikan menyimpan potensi wisata yang menakjubkan, di antaranya menjadi tempat berkembangbiaknya beberapa jenis penyu," kata anggota Komisi III DPRD Kotabaru, Ihtiar Samsul Alam, dikutip Kompas.
Sebenarnya, Pulau Pamalikan bisa jadi tempat wisata sekaligus tempat pelestarian penyu termasuk dalam kelompok binatang dilindungi. Hanya saja, dibutuhkan usaha agar populasi penyu di pulau itu tetap terjaga.
Pulau Pamalikan memang menjadi tempat untuk melihat penyu-penyu. Pantainya memiliki hamparan pasir putih di sisi timur dan barat pulau. Di pulau ini, ada tempat untuk penyu bertelur dan dipisahkan oleh vegetasi pantai, seperti pandan laut, waru laut, kirinyuh, ketapang, kepuh, dan kangkung laut.
Menurut Didit Eko Prasetiyo, Kepala Satuan Kerja Banjarmasin Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL), ada dua jenis penyu di perairan Pulau Sembilan, yakni penyu hijau dan penyu sisik.
Penyu hijau bisa mengeluarkan 100-150 butir telur sekali bertelur sehingga perlu waktu berjam-jam. Sayangnya, kedua penyu yang hidup di sini memiliki satu kesamaan, yaitu terancam punah.
"Untuk menjaga kelestariannya, kami mengajak masyarakat memanfaatkan penyu secara lestari atau berkelanjutan, yakni dengan menjadikannya sebagai wisata bahari," ajak Didit.
Tak hanya penyu, di vegetasi Pantai Pamalikan kita juga bisa menjumpai beberapa jenis burung, antara lain pergam laut, camar, dan walet laut. Bila berminat berenang atau menyelam, Anda pun dapat melihat hamparan terumbu karang di balik jernihnya air laut.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kotabaru memang memiliki keinginan untuk mengembangkan beberapa pulau kecil di Kotabaru sebagai tujuan wisata bahari, namun hanya jadi tempat wisata terbatas agar tak mengusik para penyu.
Posting Komentar
Posting Komentar